Translate

Monday, November 9, 2015

KF 14 : Keluarga Rumpi Kreatifku ( part 1 )





Ga tau mau nulis apa soal KF, takut juga mau nulis. Takut nanti kepalaku digetok Kakangmas Mimin idolaku yang gantengnya ngalahin zayn malik ( yang ini fitnah ), kalau sampai dia nemu typo dan salah preposisi lagi dalam tulisanku.
3 hari di jogja, ilmu nambah engga... berat badan iya ( begitu nanti komentar yang akan dia berikan padaku tatkala dia membaca tulisanku yang masih ga jelas EYDnya ini)
Tapi... demi jabatanku sebagai alumni dan demi kampus tercincahku. Aku singsingkan lengan baju.. rawe rawe rantas... malang malang putung. Biarlah kepalaku di getok dan aku di hina. Akan tetap aku lahirkan tulisan ini, bersama suara Adzan dzuhur yang mengiringi dan geliat cacing didalam perut yang berebut potongan buah berjudul makan siang ala Shakira ku.
Berawal dari kepoin akun @kampusfiksi akhirnya aku yang bercita cita sebagai the next JK.Rowling ini pun berteriak kegirangan tatkala membaca pengumuman dibukanya kembali seleksi peserta kampus fiksi untuk 2015. 

Tapi.... pas lihat syaratnya... eng... ing... eng.. ( gaya @triomacan2000 ) 

Duuuuuhhh kakanda prabu... syaratnya nulis cerpen. 

Dan aku sulit nulis cerpen, sangat sulit, sesulit mau ‘itu’ kalau lagi sembelit. Menciptakan konflik, merakit dan membuat ending, hanya dalam 8 LEMBAR HALAMAN itu sulit. 

Putar otak, mikir-mikir... 

Kepoin akun yang banyak nulis cerpen, malah makin galau. Kepoin tantangan minggu dan baca-baca cerpen writers yang ikut tantangan minggu. Makin galau lagi... tulisan mereka ketjeh badai. Da aku mah apa atuh, dibandingkan dengan mereka-mereka ber jam terbang tinggi ini.
Apalagi setelah kirim cerpen ikut tantangan minggu dan mendapat komentar dari kakanda mimin yang menusuk jantung mengiris iris ulu hatiku. Rasanya makin hopeless. 

Galau.... ikut.. engga.... ikut.... engga....

Suatu siang yang panas di awal bulan Februari. Temen satu kantorku Inez cerita soal temennya yang lain ketika temennya yang lain itu sedang menceritakan temannya yang lain juga. ( boros ya? Biarin... biar lucu )
Mendengar kisah temannya teman inez yang mengharu biru itu. Tiba-tiba terciptalah adegan dalam otakku. Sesi menulis dalam kepala pun di mulai. Inez masih bersemangat bercerita, dia tidak menyadari temannya yang freak ini hanya berpura-pura mendengarkan ( maafkan aku ya Nez... sumpah aku sengaja!)
Alhasil lahirlah cerpen, yang penuh dengan tetesan darah perjuanganku. Masih no confident, aku mencari-cari di tumpukan contact person. Siapa yang bisa aku todong untuk jadi proofreader. 
Teringatlah aku padanya, pada sepupuku yang hobi nyanyi Saranghaeyo dan mantengin Siwon sambil mewek-mewek karena tahu Go-Minam di cuekin sama Hwang Tae Kyung
Tanti ( si cantik yang pesonanya ngalahin Fatin pas belum TENAR ), dengan sadisnya dia bilang...

“Koq aneh mbak?”

Aduh gusti...  Master Pieceku di bilang aneh. 

Aku baca-baca lagi, memang aneh sih... tapi anehnya dimana? Entahlah... hanya aneh. Aku otak atik lagi, kasih Tanti lagi. Dia bilang....

“Nah ini lumayan.”

Hmmm... gimana bisa lulus seleksi kalau cuma lumayan. Akhirnya cari proof read kedua. Inez yang jadi korbanku.

“Teh ini kayaknya harus dibikin lebih ada drama dikit deh?”

Aku mengangguk-angguk macam mainan yang nempel di dashboard mobil cowok perlente, berkaca mata hitam yang di belakang mobil Avanz*-nya berderet karikatur keluarga dia. Ayah, Ummi, Mama, Bunda, Kiara, Kian, Kinanti( istrinya 3... di pajang semua. HEBAT !!!!)

Oke abaikan...

Setelah otak-atik (((LAGI))), Lahirlah dia, dengan komentar.

Nah, ini oke!”

Dari dua proofread tercincahku.

Aku ketikkan kampusfiksi.divapress@gmail.com di kolom TO: pada email, setelah itu aku attach pdf file cerpen. Tak lupa aku panjatkan doa kepada Tuhan yang maha kuasa. Wahai engkau pemilik jalan hidupku, jika takdir meraih mimpiku ada disini. Tolong lancarkan usahaku ini ( yang ini di dramatisasi – abaikan lagi- )

Nunggu lagi....
Dan nunggu lagi...
Trus nunggu lagi...

Aku to be continue-in ah.... biar blognya banyak yang baca. *Smirky*

No comments: