Stasiun Jatinegara....
Aku menarik headset yang menutupi telingaku dan hanya kata itu yang tertinggal.
Baru sampai Jatinegara, masih 5 stasiun lagi sebelum aku sampai di rumah.
Sambil menghela nafas... aku kembali mengayunkan punggungku ke sandaran kursi kereta.
Mengedarkan pandangan ke sekeliling bersiap untuk menutup mataku sejenak, mengusir kelelahan.
Kelopak mataku tertahan sekejap... tatapan sambil lalu itu membuatku terperangkap pada dia...
Cowok berkemeja lengan panjang di gulung sampai hampir mendekati siku.
Kulit putih bersih, dengan sedikit bulu bulu halus menghiasi lengannya.
Wajahnya... jangan tanyakan lagi, pesona yang tidak akan kamu temui di sembarang tempat. Most recomended buat bahan ngayal,,, hehe.
Wajahnya... jangan tanyakan lagi, pesona yang tidak akan kamu temui di sembarang tempat. Most recomended buat bahan ngayal,,, hehe.
Tapi bukan wajahnya atau bulu halusnya yang membuatku enggan mengalihkan pandangan.
Pun bukan tas punggung polo nya yang terlihat berat.
Tapi tangan cowok itu dan di mana tangan itu berada.
Pada seorang gadis berwajah biasa saja, dengan berat tubuh berkategori luar biasa lebih di beberapa tempat.
Di lindungi oleh tangan kiri si cowok yang melingkar nyaman di pinggangnya.
Dan di cegah jatuh oleh tangan kanan cowok itu yang berpegang erat pada gelang pegangan kereta.
" sini aku bawain tas nya " suara gadis itu lirih di kalahkan deru suara kereta.
" ga usah... ini berat "
" ya tapi kan kamu lebih berat lagi... nahan aku, sambil gendong tas itu "
Si cowok menatap puncak kepala gadis itu yang hanya sebahunya, matanya tampak berbinar... bibirnya membentuk seulas senyuman. Pelan si cowok menunduk... mengecup rambutnya, tanpa gadis itu sadari.
Aku tersenyum kecil melihatnya. Entah kenapa kebahagiaan meletup di hatiku. Padahal bukan aku yang di perlakukan seperti itu.
Mungkin karena aku tahu... Begitulah seharusnya cinta... perlakuan manis tanpa di minta. Perlindungan tanpa banyak bicara.
Tidak perlu mewah dan berlebihan... hal sederhana pun, rasanya bisa teramat manis.
Djakarta, 26 Januari 2015.
No comments:
Post a Comment