Teruntuk
Cahaya Matahari Senjaku
Hari ini… 16 Januari 2010
Aku teringat kita, beberapa tahun yang
lalu. Berdiri berdampingan selayaknya sahabat yang saling menguatkan.
Lalu rasa itu datang.
Rasa yang dengan pasti bisa ku sebut
namanya. Dari caranya membuat hatiku berdebar debar hanya karena aku mengingat
kamu.
Ah… rasa itu…. Rasa yang ku sesali… rasa
yang mengacaukan keakraban kita
Rasa yang membuatku menyakitimu tanpa aku
sadari. Rasa yang membuatku berusaha menjauhimu.
Menjauhi sahabatku… yang aku cintai dengan
cara yang berbeda.
Aku tidak ingin persahabatan kita menjadi
canggung.
Karena itulah aku bermain main dengan dia
dan mereka
Bermain main dengan orang yang menurutmu
tidak layak aku cintai.
Aku tahu mereka tidak layak untukku. Aku tahu…
kamu juga tahu, kalau mereka tidak layak untukku. Kita saling memahami… sama
sama tahu. Bahwa hanya ada satu orang yang paling layak untukkku. Satu orang
yang sama… yang paling layak memenangkan hatiku.
Tapi aku terlalu takut… Aku pikir, aku akan
mengacaukan semua hal yang kita jaga selama tiga tahun ini Hanya karena aku merasakan satu perasaan
konyol yang ku namai “cinta”
Karena itulah aku berusaha berlari dari
semua itu.
Sampai hari ini… tiga tahun yang lalu
“ ini hari ulang tahunku,
sekaligus
mungkin hari terakhir pertemuan kita.
Aku
ingin kita sama sama menjauh.
Kedekatan
kita selama ini,
secara
tidak sengaja membuat kita menyakiti satu sama lain.
Aku
tidak bilang kamu menyakiti aku… Rei… tidak sama sekali.
Aku
hanya ingin mengatakan.
Aku
bosan… merasa di khianati oleh orang yang tidak ku miliki,
merasa
di selingkuhi oleh orang yang tidak layak ku sebut telah berselingkuh,
karena
aku tidak ada keterikatan apapun dengan orang itu selain persahabatan.
Maafkan
aku … akan lebih baik bagi kita, jika kita tidak bertemu lagi setelah hari ini”
Kata kata itu….ucapan terakhir yang ku
dengar darimu, sebelum aku melihatmu pergi… membawa separuh jiwa dan ragaku. Pergi
meninggalkan aku dalam kekosongan yang menyakitkan.
Hari ini… 16 Januari 2013
Di hari ulang tahun kamu,
Aku mencoba mencari mu di dunia maya
Tempat puluhan orang berkumpul dan berbagi
cerita
Dan di sinilah…. Aku melihatmu dengannya di
beranda social media mu.
Kalian tersenyum dan saling menatap dalam
kebahagiaan.
Di bungkus pakaian adat yang membuat kalian
tampak sempurna meski hanya dalam sekali pandang.
Ah…. Matahari Senjaku…
Aku senang melihat kamu menemukan pelabuhan
terakhirmu dan berbahagia dengannya. meski aku Cuma mampu melihatnya melalui
lembaran lembaran foto di beranda social media milik mu.
Sudah hampir 3 tahun kita saling menjauhi,
apa itu masih kurang cukup untuk membuat hubungan kita mencair. Tidak masalah
bagiku… tidak bisa berdampingan denganmu sebagai permaisuri mu.
Aku hanya ingin kita seperti dulu lagi cumi…
sebagai dua sahabat yang saling menyayangi dan menguatkan. Jika kamu memberiku
kesempatan untuk memperbaiki kerusakan yang telah ku buat. Aku berjanji aku
akan melupakan rasa cintaku padamu… aku berjanji aku akan mulai melupakanmu.
Sekarang satu satu nya hal yang membuatku
teringat padamu, hanyalah perasaan bersalah. Rasa sakit yang kamu rasakan,
membuatku merasa amat sangat bersalah sampai detik ini.
Tapi kamu sudah memiliki dia… wanita
sempurna yang sekarang mendampingimu.
Jadi dengan yakin aku bisa mengatakan,
cinta yang dulu kita rasakan sudah tidak memiliki tempat lagi di hati kamu.
Kenapa kita tidak berusaha membina
persahabatan kembali setelah asa tentang kebersamaan itu menghilang.
Kenapa kamu tidak mau berteman denganku
lagi?
Seberapa dalam rasa sakitmu sebenarnya?
Seberapa jauh aku melukaimu?
Sehingga membuatmu sulit memaafkanku?
Sincerely
Me…
No comments:
Post a Comment